Orang Orang Ini Bisa Dipastikan Jadi Penghuni Neraka
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sodara seiman, sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa ketika kehidupan manusia telah berakhir atau meninggal dunia, maka selanjutnya manusia akan menghuni salah satu dari dua tempat, yaitu surga atau neraka. Bagi orang yang perbuatan dosanya lebih banyak dari perbuatan sholehnya maka neraka adalah tempat yang tepat untuk menebus semua dosa-dosanya. Neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan dan adzab dari Allah subhanahu wata’ala untuk orang2 kafir, orang yang mendustakan Allah dan RasulNya, serta orang2 yang melanggar syariatNya.
Di dalam Alquran, Allah SWT Memberitakan kepada umat manusia bahwa ada beberapa nama manusia yang dapat dipastikan masuk ke dalam neraka. Orang-orang tersebut masuk ke dalam neraka dikarenakan perbuatan keji dan hina yang telah mereka lakukan ketika hidup di dunia
Lalu, siapakah orang-orang tersebut?
Ini dia ulasannya ...
Qabil.
kita tentu tidak asing mendengar nama Qabil, anak dari Nabi Adam yang membunuh saudaranya sendiri habil. Qabil berseteru dengan saudaranya Habil hanya karena persoalan berebut pasangan hidup yang lebih cantik. Saat diminta untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan syarat qurban untuk mendapatkan sang pujaan, Qabil malah memberi hasil tani yang buruk. Hal itu membuat hasil kurban Qabil tidak diterima, sehingga iri hati membuat ia membunuh saudaranya.
Untuk kisah lengkapnya tertuang di dalam Al Quran Surat Al Maidah : 27-30
Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Tidaklah dibunuh suatu jiwa dengan zalim melainkan dosa pembunuhan itu akan ditanggungpula oleh anak Adam yang pertama (Qabil) karena dialah yang pertama memberi contoh pembunuhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Qarun
Dalam sebuah riwayat Ibnu Abbas, dijelaskan bahwa Qarun adalah sepupu Nabi Musa yang sebelumnya taat beribadah namun hidup memprihatinkan. Suatu ketika qarun meminta Kepada Nabi Musa agar didoakan untuk menjadi orang yang berkecukupan. Dan doa nabi musa pun terkabul, Qarun yang tadinya miskin berubah menjadi orang kaya, dan ketika ia bepergian dibutuhkan 70 orang untuk membawa kunci hartanya dengan mengendarai unta.
Sayangnya, kekayaan itu membuat ia gelap mata dan menjadi budak dunia. Qarun lupa pada Allah dan terus menyombongkan diri atas hartanya. Bahkan, ia tak segan menantang Musa untuk mendoakan kebinasaannya. Saat itulah azab Allah datang, ia beserta hartanya ditenggelamkan ke dalam perut bumi dan disebut akan menjadi penghuni neraka, sesuai dengan pernyataan Al-Quran Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Dan (juga) Karun, Fir`aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).” (QS. Al-Ankabut ayat 39)
Firaun
Fir’aun hidup di zaman Nabi Musa AS. Ia adalah Raja Mesir yang terkenal sangat kejam, secara nyata menolak kebenaran yang dibawa oleh Musa dan mengaku dirinya sebagai Tuhan yang esa dan wajib disembah. Cerita tentang Fir’aun dijelaskan dengan sangat gamblang dalam Al-Quran. Dimulai ketika ia memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir,
Karena kesombongannya itulah, fir’aun ditenggelamkan di laut merah bersama dengan para pengikutnya. Jasadnya pun utuh dan dijadikan sebagai pelajaran bagi semua umat manusia, bahwa siapapun yang menentang Allah akan menerima azabnya. Tak sampai di situ, Al-Quran menjelaskan kelak Fir’aun akan menjadi salah satu dari banyak penghuni abadi di neraka. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir`aun dan pengikutnya ke dalam azab yang sangat keras". (QS. Ghafir: 46).
Abu lahab dan istrinya ummu jamil
Menjadi paman manusia paling mulia tak lantas membuat Abu Lahab dikenal sebagai orang baik. Ia bahkan menjadi penentang utama setiap dakwah yang disampaikan oleh Muhammad SAW. Semua usaha dilakukan Abu Lahab untuk melawan, bahkan mencelakai keponakannya. Ia juga menggandeng istrinya, Ummu Jamil untuk turut serta melakukan sejumlah aksi. Perempuan tersebut sengaja menaruh kayu dan tumbuhan berduri di jalan yang biasa dilewati Rasulullah SAW agar beliau celaka.
Ummu Jamil juga terkenal sebagai wanita yang gemar mengadu domba, sehingga sangat cocok disandingkan dengan Abu Lahab yang sangat buruk kelakuannya. Di akhir hayatnya Abu Lahab meninggal dengan sangat buruk. Sekujur tubuhnya dipenuhi bisul dan ia mati terlantar serta tak ada yang mengurus jenazahnya. Nama Abu Lahab dan Istrinya diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Lahab :
001. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
002. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
003. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
004. Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
005. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Haman
Haman adalah seorang penasihat Fir'aun sekaligus pelaksana proyek pembangunan menara yang digunakan Fir'aun untuk melihat Tuhannya Musa. Bahkan untuk membangun proyek tersebut ia menerapkan system kerja paksa terhadap rakyat bani Israel. Selain itu haman jugalah yang mensehati firaun untuk menolak risalah Allah yang dibawa oleh Nabi Musa AS. Karena perbuatan inilah ia dan firaun ditenggelamkan di laut merah. Sebagaimana yang dijelaskan di dalam alquran. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, :
“023. Dan Sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,
024. kepada Fir`aun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata: " (Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta".
025. Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami mereka berkata: "Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka". Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia (belaka). (AlQuran Surat Ghofir : 23-25)
Kan’an
Kan’an adalah anak dari nabi nuh as. Meskipun ia anak seorang nabi yang mulia ia memiliki sifat yang berbanding terbalik dari sang ayah. Ia merupakan orang yang menentang ajaran Allah yang dibawa oleh nabi nuh as. Karena perbuatannya kan’an pun mendapat azab dengan cara dia ditenggelamkan di dalam banjir bersama dengan orang2 yang menentang ajaran Allah lainnya. Kisah kan’an yang ditenggelamkan oleh Allah di dalam banjir diabadikan di dalam alquran. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya,
“.Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."
043. Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
044. Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," Dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim." (Al-Quran Surat Huud : 42-44)
Istri Nabi Nuh AS Dan Istri Nabi Luth AS
meskipun memiliki suami seorang nabi istri nabi nuh dan istri nabi luth merupakan seorang pembangkang. Mereka berdua menghianati suaminya dengan enggan mengikuti ajaran yang dibawa oleh sang suami yang datang dari Allah SWT. Dan bahkan mereka juga menentang dan menjadi penghalang atas kenabian sang suami. Kedua istri nabi ini pun kekal menjadi penghuni neraka. Nabi nuh dan nabi luth pun tidak dapat membela istrinya dari azab Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya, “010. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)". (Al-Quran Surat At-Tahrim : 10)
Azar
Azar adalah ayah dari nabi ibrohim as. Walaupun memiliki anak seorang nabi, azar lebih memilik menyembah patung yang dibuat dengan tangannya sendiri. Selain itu ia juga menjual belikan patung hasil karyanya untuk dijadikan sesembahan. Oleh sebab itu azar menjadi salah satu penghuni neraka.
Sebagaimana hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ bersabda yang artinya:
Nabi Ibrahim bertemu dengan ayahnya, Azar, pada hari kiamat.
Ketika itu pada wajah Azar terdapat warna hitam karena kesedihan dan debu hitam.
Lalu Ibrahim berkata kepadanya:
Bukankah aku sudah katakan kepadamu agar engkau tidak menentangku?
Bapaknya berkata:
Hari ini aku tidak akan menentangmu.
Kemudian Ibrahim berkata:
Wahai Rabb, sesungguhnya Engkau sudah berjanji kepadaku untuk tidak mempermalukan aku pada hari kebangkitan.
Lalu apalagi yang lebih memalukan daripada keberadaan bapakku yang lebih jauh (dari rahmat Allah)?
Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya Aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir.
Lalu dikatakan:
Wahai Ibrahim, apa yang ada di bawah kakimu?
Maka ia melihatnya dan ternyata ada seekor hiena yang berlumuran (dengan darahnya atau dengan lumpur).
Maka ia (hiena itu) ditarik dengan kakinya lalu dilemparkan ke neraka.
Namrud
Namrud adalah seorang raja di babilonia. Ia dikenal sebagai pembangkang ajaran Allah SWT yang dibawa oleh nabi ibrohim as. Ia lebih memilih menyembah patung dan berhala. Untuk meluruskan akidah namrud dan kaumnya nabi ibrohim as menghancurkan patung2 yang mejadi sesembahan mereka. Namrud pun kesal dan melakukan berbagai cara untuk menghentikan ajaran yang dibawa nabi ibrohim as. Hingga Allah mengutus seekor lalat untuk masuk melalui hidung dan menggerogoti otaknya secara perlahan. Namrud merasakan siksa yang tiada tara. Tiap saat ia selalu memukul kepalanya dengan tongkat kecil untuk menghilangkan rasa sakit akibat gigitan lalat. Setelah empat ratus tahun dalam siksaan itu, Nanmrud pun meninggal tetap dalam kekufurannya. (Tafsir Ibnu Katsir 1/308)