Iklan Adsterra

Kisah Doa Sang Anak untuk Orang Tua di Alam Kubur



Kisah Doa Sang Anak untuk Orang Tua di Alam Kubur

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tag :

ahli kubur berebut makanan, Ahli Kubur Berebut Makanan, Kisah Doa Sang Anak untuk Orang Tua di Alam Kubur, kisah doa sang anak untuk orang tua di alam kubur, kisah doa sang anak untuk orang tua, ziarah kubur ke makam orang tua inilah yang terjadi, doa untuk orang tua yang, alam kubur, alam barzah, alam barzah,alam barzah dalam islam,alam,barzakh,siksa alam barzah,alam barzakh,kondisi alam barzah,suasana alam barzah,alam barzakh menurut islam,alam barzah adi hidayat,suasana alam barzakh,gambaran alam barzakh dalam al quran,gambaran alam barzakh,kehidupan alam barzakh menurut islam,gambaran manusia di alam barzah,gambaran di alam barzakh,kumpulan kehidupan di alam barzah,yang dialami manusia di alam barzah,penjelasan tentang alam barzakh,


sodara seiman, di dalam sebuah kitab berjudul I'anatut Thalibin, terdapat sebuah kisah yang menarik untuk disimak.


Dikisahkan. Pada suatu hari seorang alim bermimpi bertemu dengan para ahli kubur. Dalam mimpinya ia melihat para ahli kubur sedang berebut dan memungut berbagai macam bingkisan yang berserakan. Tak lama kemudian ia melihat ada satu orang yang sedang duduk acuh dan tidak tergiur sama sekali dengan berbagai barang berharga yang sedang diperebutkan tersebut. Orang alim ini pun dibuat heran dan penasaran.


"Mengapa anda diam saja tidak seperti mereka mengambil barang-barang itu?" tanya sang alim kepada orang tersebut.


Mendapat pertanyaan itu, ia langsung menjawab bahwa mereka yang sedang sibuk itu sedang mengambil 'paket kiriman' dari umat Islam yang mendoakan ahli kubur berupa bacaan Al-Qur'an, sedekah dan doa.


 "Saya sendiri tidak butuh 'bingkisan' itu sebab saya sudah punya semuanya," jawab laki-laki itu dengan mantap.


"Dari mana Anda bisa mendapatkan barang-barang itu?" tanya sang alim yang tambah penasaran.


"Saya punya anak yang berjualan kue di pasar X, setiap hari dia selalu mengirim bacaan Al-Qur'an dan doa kepadaku," jawabnya


 Tidak lama kemudian, sang alim ini terbangun dari tidurnya dan semua yang terjadi dalam mimpinya itu sangat jelas teringat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi pasar X dan mencari seseorang yang menjual kue.


Berangkatlah sang alim ini menuju pasar X dan tidak perlu waktu lama untuk menemukan penjual kue di sana. Firasat orang alim ini semakin kuat ketika melihat mulut penjual kue yang tidak henti-hentinya bergerak seperti sedang membaca sesuatu.


"Dari tadi Saya melihat mulut Anda tidak berhenti bergerak, kalau boleh tahu apa yang sedang dibaca?" tanya orang alim itu.


"Oh, saya sedang membaca Al-Qur'an dan dikirimkan khusus untuk orang tuaku yang sudah meninggal," jawabnya.


Jawaban itu cukup memuaskan sang alim sebab apa yang disampaikan penjual kue itu ternyata ada hubungannya dengan mimpi yang dialaminya kemarin. Beberapa waktu kemudian, sang alim ini kembali bermimpi sebagaimana sebelumnya, namun ada sesuatu yang berbeda. Ia melihat orang yang dulu hanya duduk manis, sekarang juga ikut memungut 'bingkisan' dengan para ahli kubur lainnya. Sang alim tak sempat berkomunikasi, sebab orang itu terlihat begitu sibuk.


Ketika sudah bangun dari tidurnya, sang alim ini sedikit kebingungan hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali menemui sang penjual kue di pasar.


Namun saat sampai di pasar, sang alim tidak menemukan penjual kue tersebut sebab menurut informasi yang didapat, penjual kue yang selalu membaca Al-Qur'an ternyata sudah meninggal dunia.


Akhirnya sang alim pun menyimpulkan bahwa orang yang di mimpi pertama hanya duduk manis kemudian di mimpi kedua sibuk berebut 'bingkisan' itu ternyata sudah tidak lagi mendapat kiriman doa dari anaknya.


Dzikir yang berisi doa dan bacaan ayat suci Al-Quran atau juga sedekah yang dilakukan orang hidup kemudian 'dikirimkan' untuk orang yang sudah meninggal dunia sesungguhnya bisa sampai dan memberi manfaat bagi ahli kubur.


Wallahu ‘alam bishowab


Sodara seiman, mari bagikan video ini ke semua sosial media kalian. Karena sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sampaikanlah dariku, walau hanya satu ayat.”


والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته



Iklan Adsterra

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel