Kisah Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani Yang Digoda Setan
Kisah Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani Yang Digoda Setan
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sodara seiman, Syekh Abdul Qadir al-Jailani mendapatkan gelar Sultonun Auliya’/ ‘Rajanya Para Wali’ karena ketaqwaan dan keimanannya kepada Allah subhanahu wata’ala. Ketika beliau telah mendapatkan gelar tersebut, justru semakin sulit menjaga gelar tersebut dari godaan setan. Karena semakin tinggi kedudukan seseorang di hadapan Allah subhanahu wata’ala, maka cobaan yang akan diterimanya akan semakin berat. Setan akan senantiasa menggoda manusia dan para kekasih Allah subhanahu wata’ala hingga hari kiamat agar terjerumus dalam api neraka, tak terkecuali Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Ternyata cobaan untuk orang sekelas syaikh abdul qadir al jailani begitu besar. Yang mana apa bila cobaan tersebut diberikan kepada orang lain, maka belum tentu orang tersebut bisa lulus
Lalu seperti apa cobaan yang pernah dialami syekh abdul qadir al jailani?
Ini dia ulasannya ...
Di kisahkan di dalam kitab Al-Fawaid Al-Mukhtarah, ketika Syekh Abdul Qadir al-Jailani sedang menyendiri, tiba-tiba beliau dikagetkan dengan datangnya sebuah cahaya besar yang memenuhi penjuru langit. Kemudian cahaya tersebut datang dan memanggil beliau.
“Wahai Abdul Qadir inilah aku Tuhanmu dan kamu adalah kekasihku, aku akan meringankan syariat untukmu. Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu,” kata setan yang menyamar itu kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Kemudian jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani. “Wahai yang terlaknat, pergi kamu sekarang dari hadapanku. Kalau tidak, akan aku hancurkan kamu,”
Begitulah setan menggoda para kekasih Allah subhanahu wata’ala, ia mengaku dirinya sebagai Tuhan, agar Syekh Abdul Qadir al-Jailani percaya dan mengikuti perintah-Nya. Namun, Allah ﷻ tidak akan membiarkan kekasih-Nya terjerumus ke dalam jalan yang salah. Setan diberikan kebebasan oleh Allah ﷻ untuk menggoda umat manusia, sebagai manifestasi keadilan kepada seluruh ciptaan Allah subhanahu wata’ala
Sesaat setelah percakapan tersebut, tiba-tiba cahaya itu padam dan sedikit demi sedikit hilang dari pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Beliau terus bertafakur, menyendiri menikmati dan mengagumi keindahan alam sebagai bukti kebesaran Allah ﷻ. Tak lama kemudian, cahaya yang tadi menghilang, kembali memanggil Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam wujud kabut dan berkata;
“Kamu selamat dari godaanku wahai Abdul Qadir karena dua alasan; pertama karena ilmumu yang telah melekat dalam jiwamu, engkau mampu membedakan mana yang haq dan mana yang bathil. Kedua karena kondisi spiritualmu dan ibadahmu, Allah ﷻ membukakan hatimu dan membimbingmu menuju jalan yang benar,” kata kabut tersebut.
Kemudian jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani. “Apa yang aku miliki saat ini, semuanya hanya milik Sang Pencipta. Aku selamat darimu berkat Tuhanku,”
Kemudian kabut itu berkata. “Perlu kamu ketahui Abdul Qadir, aku telah menyesatkan sebanyak 70 orang ahli ibadah dengan cara seperti ini dan hanya kamu yang selamat. Dari mana kamu tau bahwa aku ini Setan?”
jawab Syekh Abdul Qadir al-Jailani. “Semua karena fadilah Allah ﷻ, aku diberi petunjuk oleh-Nya melalui perkataanmu ‘Apa yang aku haramkan sebelumnya, sekarang aku halalkan untukmu’ dan saat itu aku yakin kamu adalah Setan. Karena kalau memang Allah ﷻ ingin menghapus syariatnya, tentulah orang yang pertama kali akan terlepas dari syariat-Nya adalah para nabi, dan itu sangat mustahil,”
sodara siman, dari dialog Syekh Abdul Qadir al-Jailani dengan Setan, sudah jelas bahwa keimanan dan ketakwaan seorang Syekh Abdul Qadir al-Jailani kepada Allah subhanahu wata’ala begitu mendalam. Hal itu sudah barang tentu tidak lepas dari ilmu yang dimiliki beliau. Begitu pentingnya ilmu, tak heran jika Rasulullah ﷺ selalu memohon tambahan ilmu kepada-Nya;
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِيْ عِلْماً
“Dan katakanlah Muhammad; ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu pengetahuan.”
Nah sodara seiman, Ada hikmah menarik dari dialog syaikh abdul qadir al jailani dengan setan diatas, bahwa kita tidak boleh berhenti dalam Mencari Ilmu Agama. Karena hanya dengan ilmu agama kita akan selamat dari godaan setan. Dan perlu di ingat bahwa setan tidak akan pernah berhenti menggoda umat manusia sampai hari kiamat. Sebagai manusia yang tidak lepas dari salah dan dosa, sudah selayaknya terus belajar menempa diri dengan ilmu Allah ﷻ. Sudah banyak di dalam Hadist maupun Al-Qur`an penjelasan akan pentingnya mencari ilmu
Salah satu yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah yang lain adalah dari segi akal. Dengan kelebihan itu, manusia dapat menerima ilmu. Sebagaimana Allah ﷻ mengajarkan Nabi Adam a.s akan nama-nama benda yang ada di muka bumi ini, Allah ﷻ berfirman, “Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman; sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu memang orang yang benar.” quran surat Al-Baqarah Ayat 31
Melihat firman Allah ﷻ di atas, telah jelas bahwa manusia memiliki kelebihan daripada makhluk yang lain. Perlu diketahui bahwa posisi manusia berada diantara iblis dan malaikat. Jika manusia tidak mampu menguasai hawa nafsunya, maka ia lebih buruk daripada iblis. Sebaliknya, jika manusia mampu menguasai hawa nafsunya dan mengikuti perintah-Nya, maka derajatnya lebih tinggi dari malaikat. Wallahu a’lamu bish-shawab.
Tag : Kisah Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani, kisah dan karomah syekh abdul qodir jaelani, kisah dan karomah syekh abdul qodir jaelani, karomah, syekh abdul qodir jaelani, wali allah, kisah syekh abdul qodir jaelani, kisah syekh abdul qodir jaelani full movie bahasa indonesia, kisah syekh abdul qodir jaelani ust adi hidayat, kisah syekh abdul qodir jaelani dirampok, kisah syekh abdul qodir jaelani full movie bahasa indonesia, kisah syekh abdul qodir jaelani ust adi hidayat, kisah syekh abdul qodir jaelani dirampok, kisah syekh abdul qodir jaelani full, kisah syekh abdul qodir jaelani lengkap, cerita kisah syekh abdul qodir jaelani, Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Yang Digoda Setan, syekh abdul qodir jaelani, islam, wali allah