Ternyata Api Neraka Berwarna Hitam
Ternyata Api Neraka Berwarna Hitam
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Sodara seiman,
ketika kehidupan manusia telah berakhir atau meninggal dunia, maka selanjutnya
manusia akan menghuni salah satu dari dua tempat, yaitu surga atau neraka. Bagi orang yang perbuatan dosanya lebih banyak dari
perbuatan sholehnya maka neraka adalah tempat yang tepat untuk menebus semua
dosa-dosanya. Neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan dan adzab dari
Allah subhanahu wata’ala untuk orang2 kafir, orang yang mendustakan Allah dan
RasulNya, serta orang2 yang melanggar syariatNya.
Masuk
neraka adalah sebuah kehinaan. Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artiya,
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam
neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang
yang zalim seorang penolongpun.” QS Ali Imran : 192
Dan
masuk neraka juga merupakan sebuah kerugian yang sangat besar, Allah subhanahu
wata’ala berfirman, “Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa
yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang
rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada
hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” QS
Az Zumar : 15
Neraka
identik dengan api yang sangat panas dan menakutkan serta menyakitkan bagi
siapa saja yang mengingkari perintah Allah selama masih hidup di dunia. Namun
sodara seiman, tahukah anda bahwa neraka mengalami beberapa perubahan warna
pada api yang berbeda dengan api di dunia karena begitu panasnya.
Lalu
seperti apa perubahan warna api neraka?
Ini
dia ulasannya....
Sesungguhnya
api neraka Jahannam lebih panas dibanding api di dunia sebanyak 70 kali lipat.
Api ini memiliki warna hitam dan begitu gelap tak bercahaya. Hal ini berdasarkan
dari Riwayat dari Abu Hurairah ra dalam sebuah hadits menjelaskan bahwa
Rasulullah pernah bersabda bahwa “Api yang
dinyalakan oleh anak Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari
panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari no. 3265, Muslim no. 2834).
Sedangkan,
dalam beberapa hadits disebutkan bahwa terjadi perubahan warna api neraka dalam
waktu tertentu. Sebagaimana yang tercantum dalam hadits Rasulullah SAW
bersabda,
“Api dinaikkan suhunya selama seribu tahun
sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama seribu tahun hingga
berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama seribu tahun sampai
menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam,” (At-Tirmidzi).
Dalam redaksi
hadits lain
Syarik
meriwayatkan dari ‘Ashim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Nabi
Muhammad SAW, beliau bersabda yang artinya
”Api neraka dinyalakan selama 1.000 tahun
sehingga warnanya menjadi putih. Kemudian, neraka dinyalakan lagi selama 1.000
tahun, sehingga warna apinya menjadi merah. Lalu, api itu dinyalakan lagi
selama 1.000 tahun sehingga apinya tampak berwarna hitam, yakni hitam yang
gelap gulita seperti gelapnya malam.”
(H.R. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)
At-Tirmidzi
berkata, ”Yang paling tepat hadis ini mauquf. Tidak ada yang me-marfu’-kannya,
kecuali Yahya bin Abi Katsir dari Syarik.”
Diriwayatkan
oleh Ma’n, dari Malik, dari Abu Suhail, dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad
SAW, beliau bersabda, ”Apakah kalian mengira api neraka itu berwarna merah
seperti halnya api kalian. Tidak, api neraka itu warnanya lebih hitam dari
aspal.” (Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi)
Diriwayatkan oleh
Al-Bazza, ”Api neraka itu lebih hitam warnanya 70 kali lipat daripada asap api
kalian.” Menurut Daruqutni, hadis ini mauquf kepada Abu Hurairah. Inilah
penilaian yang paling tepat.
Al-Jauzujani
berkata, ”Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah Al-Hanafi, daei Farqad bin
Al-Hajjaj. Ia berkata, ”Saya mendengar ‘Uqbah Al-Yamani berkata, ”Aku mendengar
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda, ”Sesungguhnya api
neraka itu lebih panas 99 kali lipat dibanding api kalian, lebih hitam gelap pekat
dan sama sekali tidak ada cahaya dan ia lebih hitam dari pada ter.”
Hadis ini
sangat gharib.
Diriwayatkan oleh Al-Kudaimi, dari Sahl bin Hammad, dari Mubarak
bin Fadhalah, dari Tsabit, dari Anas, ia mengatakan setelah membaca
firman Allah tentang api.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. surah / surat : At-Tahriim Ayat : 6
Nabi bersabda,
”Api neraka menyala selama 1.000 tahun sampai berwarna putih, kemudian api neraka
itu dinyalakan lagi selama 1.000 tahun sampai berwarna merah, kemudian api
neraka itu dinyalakan lagi selama 1.000 tahun sampai berwarna hitam, yakni
hitam pekat dan tidak ada cahaya sedikitpun.”
(Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi. Riwayat Al-Kudaimi tidak dapat di jadikan
hujjah).
Al-Bazzar
menyampaikan hadis Za’idah bin Abi Ar-Ruqad, dari Ziyad An-Numairi, dari Anas,
dari Nabi Muhammad SAW, beliau menyebutkan bahwa api di dunia merupakan satu
dari 70 bagian api neraka Jahanam sehingga airnya saja sudah dapat membakar.
Api neraka itu berwarna hitam pekat.
Dalam hadis
‘Adi bin ‘Adi, dari Umar secara marfu disebutkan bahwa api neraka dinyalakan
3.000 tahun lagi. Warnanya hitam pekat, yang bara api dan nyala api tidak
bercahaya.
(Dikeluarkan
oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dan Tabrani). Sanad hadis ini dan pembahasannya telah
dijelaskan di awal.
Ibnu Abi
Ad-Dunya meriwayatkan hadis dari jalur At-Hakam bin Zhuhair (termasuk orang
lemah), dari ‘Asim, dari Zirr, dari ‘Abdullah mengenai ayat:
wa-i dzaa a lja
h iimu su”irath
dan apabila neraka Jahim dinyalakan surah /
surat : At-Takwiir Ayat : 12
Abdullah
berkata, ”Neraka Jahim dinyalakan selama 1.000 tahun sampai berwarna putih,
kemudian dinyalakan 1.000 tahun lagi sampai berwarna merah, kemudian dinyalakan
lagi selama 1.000 tahun sampai berwarna hitam, yakni hitam pekat.” Al-Hakm bin
Azhuhai adalah orang yang lemah, sedangkan hadis sahih yang menjelaskan hal
yang sama adalah riwayat Asim dari Abu Hurairah, sebagaimana telah dijelaskan
di awal.
Al-A’masy
meriwayatkan dari Abu Zhabyan, dari Salman, ia berkata, ”Api neraka itu
berwarna hitam pekat yang bara api dan nyala apinya tidak bersinar, kemudian
dibacakan ayat diatas.”
Riwayat diatas
dikeluarkan pula oleh Baihaqi dari jalur sanad Ahmad bin Abdul Jabbar, dari Abu
Mu’awiyah, dari Al-A’masy secara marfu’. Menurut Al-Baihaqi, nilai ke marfu-an
hadis ini lemah.
Abu Ja’far
Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi’ bin Anas, dari Abu ‘Aliyah, dari Ubai bin
Ka’ab. Ia berkata, ”Allah memberikan perumpamaan bagi orang-orang kafir sebagai
berikut:
aw ka zh ulum aa tin fii ba h rin lujjiyyin
yaghsy aa hu mawjun min fawqihi mawjun min fawqihi sa haa bun zh ulum aa tun
ba’ dh uh aa fawqa ba’ dh in i dzaa akhraja yadahu lam yakad yar aa h aa waman
lam yaj’ali al l aa hu lahu nuuran fam aa lahu min nuur in
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam,
yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan;
gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya
(petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. surah / surat :
An-Nuur Ayat : 40
Orang kafir
tenggelam dalam lima kegelapan, yakni perkataannya merupakan kegelapan,
perbuatannya merupakan kegelapan, jalan masuknya merupakan kegelapan, jalan
keluarnya merupakan kegelapan, dan tempat kembalinya menuju kegelapan-kegelapan
api neraka.
Abu Jafar juga
meriwayatkan dari Ar-Rabi’ bin Anas, ia berkata, ”Sesungguhnya Allah
menciptakan api ini (api dunia)) bersinar, bercahaya, dan dijadikan suatu alat
bagi penghuni bumi. Sesungguhnya, api yang besar itu (neraka) berwarna hitam
pekat seperti aspal atau ter. Admin berlindung kepada Allah dari api neraka.
Adh-Dhahak
berkata, ”Neraka Jahanam itu berwarna hitam. Airnya berwarna hitam. Pohonnya
berwarna hitam dan penghuninya berwarna hitam. Allah SWT, berfirman:
wa a lla dz iina kasabuu al ssayyi- aa ti jaz
aa u sayyi-atin bimitslih aa watarhaquhum dz illatun m aa lahum mina al l aa hi
min ‘ aas imin ka-annam aa ughsyiyat wujuuhuhum qi th a’an mina al layli mu zh
liman ul aa -ika a sh – haa bu al nn aa ri hum fiih aa kh aa liduun a
Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi
mereka seorang pelindungpundari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi
dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. surah / surat : Yunus Ayat : 27
yawma tabya
dhdh u wujuuhun wataswaddu wujuuhun fa-amm aa al la dz iina iswaddat wujuuhuhum
akafartum ba’da iim aa nikum fa dz uuquu a l’a dzaa ba bim aa kuntum takfuruun
a
pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih
berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapunorang-orang yang hitam muram
mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman?
Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”. surah / surat : Ali
Imran Ayat : 106
Dalam hadis
sahih juga dijelaskan, ”Sesungguhnya orang-orang yang durhaka di antara
orang-orang yang mengesakan Allah, ada yang dibakar dalam api neraka sampai
menjadi arang.”
Tag
: ternyata api neraka berwarna hitam, api neraka, neraka, islam